Sabtu, 12 November 2011

Teknik Pengukuran & Teknik Evaluasi Kinerja

Teknik Pengukuran
1.      Indeks Kinerja :
Pengenal yang digunakan untuk merepresentasikan kinerja sistem atau sejumlah aspek tertentu pada suatus sistem. Indeks ini didefinisikan secara obyektif dari pengukuran yang dilakukan pada aspekaspek kinerja (Ferrari, 1978)

2.      Teori Model :
Pengukuran membutuhkan sebuah model untuk aplikasi yang akan dievaluasi. Model adalah : 
a)       Sebuah abstraksi atau penyederhanaan realita 
b)       Mempunyai input dan output 
c)       Menetapkan pemetaan (mapping) dari keadaan yang sebenarnya ke input dan output.
Sistem yang dianalisa sebaiknya harus didefinisikan dan dipahami secara detail. Kebanyakan model digunakan untuk beberapa variasi tingkatan dari proyek evaluasi kinerja. Yang terbegi atas 3 kelas utama (Sbodova, 1976), yaitu:
  1.  Model Struktural. Mendeskripsikan komponen sistem individual dan konekasinya. Model ini menghasilkan antar muka yang sangat berguna menjembatani antara sistem real dengan banyak model abstrak lainnya.
  2. Model Fungsional. Mendefinisikan sistem yang dapat dianalisa secara matematis dan lewat studi empiris.
  3. Model Analitik Kinerja. Memformulasikan kinerja sistem workload dan sistem struktur. Model kinerja dihasilkan oleh analisis dan model fungsional untuk model workload yang spesifik.

3.      Teori Sampling :
Metode sampling merupakan sebuah teknik statistik yang bisa digunakan kapan saja untuk melakukan pengukuran semua data yang merupakan karakteristik sekelompok orang, obyek atau pun even-even yang tidaklah mungkin untuk diambil secara keseluruhan karan tidak praktis atau terlalu mahal. Sampling dapat digunakan untuk 2 tujuan :
  1. Untuk mengukur pecahan dari interval waktu masing-masing sistem yang tersedia yang dihabiskan dalam berbagai keadaan. Data yang dikumpulkan selama interval pengukuran adalah bagian dari analisis posteriori untuk menentukan apa saja yang terjadi selama masa interval dan bagaimana perbedaan jenis aktivitas itu berhubungan satu sama lain.
  2. Untuk mengikuti evolusi sistem dan memprediksi kejadian masa depannya sehingga keputusan yang memiliki pengaruh positif pada kinerjanya dapat terjadi.

Teknik Evaluasi Kinerja
1. Langkah-langkah :
a)     Menetapkan pengukuran kinerja.
b)    Menentukan nilai kuantitatif sistem kinerja dan analisa sistem kinerja
c)     Memberikan nilai untuk level yang berbeda.
2. Representasi :
Semua teknik pengukuran akan mengumpulkan data yang memperlihatkan adanya aktifitas komponen-komponen evaluasi dan demikian pula identifikasi in-efisiensi sistem tersebut. Jumlahnya bervariasi tergantung dari teknik pengukuran serta tujuan evaluasi. Contoh :
a)       Suatu studi tentang kerja alokasi file pada disk, memerlukan data yang menyangkut aktifitas disk.
b)    Studi tentang tuning sistem secara global akan memerlukan data dari seluruh komponen-komponen sistem.
Representasi dari data yang terukur tersebut, digunakan untuk mengidentifikasi area dan komponen yang diperlukan. Dengan demikian untuk memudahkan diperlukan diagram yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis.
3. Parameter :
Karakteristik kinerja dibuat berdasarkan himpunan kuantitas parameter pengukuran kinerja. Mengukur kinerja adalah sesuatu yang ditekankan secara terus menerus sebagai suatu nilai mean tertentu. Pengukuran kinerja dapat dispesifikasikan berdasarkan tipe dan kegunaan sistem yang dievaluasi, workload dan kegunaan evaluasi. Pengukuran kinerja harus dapat didefinisikan dengan baik, muali menentukan lingkup pekerjaan pengukuran samapai ke semua proses evaluasi yang dilakukan.
Kinerja sistem komputer berdasarkan aplikasi tertentu adalah fungsi dari :
  1.  Konfigurasi sistem
  2. Kebijakan manajemen sumberdaya
  3. Efisiensi program sistem
  4. Efektif dalam set instruksi di prosesor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar